I actually don't think something like perfection exists,
that is i think why we are born able to absorb things,..
and by comparing ourselves with something else, we can finally head in a good direction.

Senin, 25 Juli 2011

"Jarosy" di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra

Mungkin kalau kita berbicara tentang pengertian lonceng atau yang lebih sering kami sebut Jarosy, dalam Wikipedia artinya adalah suatu peralatan sederhana yang digunakan untuk menciptakan bunyi, bentuknya biasanya adalah sebuah tabung dengan salah satu sisi yang terbuka dan bergema saat dipukul dan alat untuk memukul dapat berupa pemukul panjang yang digantung di dalam lonceng tersebut atau pemukul yang terpisah.

Menurut KBBI, lonceng memiliki dua pengertian, pertama lonceng adalah semacam bel yang dibunyikan untuk menentukan waktu atau memberitahukan sesuatu, sedangkan pengertian yang kedua, lonceng adalah jam besar atau arloji. Lonceng-lonceng besar pada umumnya terbuat dari logam namun lonceng-lonceng kecil dapat pula terbuat dari keramik atau porselen.

Wahai kau yang selalu eksis dimuka mesjid kesayangan kami, berkali-kali orang memukulmu tetapi kau tak pernah mendendam kepada mereka, bahkan engkau kami gantung ditengah-tengah pondok kami, kau bahkan tak berhak untuk dilirik jikalau kami berpas-pasan denganmu, tapi jika suaramu terdengar, maka tidak ada warga pondok yang tak mendengarmu, keberadaaanmu sering diacuhkan, tapi manfaatmu sungguh sangat mengerikan.

Dimulai pada saat aku masuk pondok tercinta ini, sering aku memikirkan apalah arti darimu, karena pada saat aku duduk di sekolah dasar yang kutahu kau hanyalah tanda pergantian pelajaran, atau tanda mulai dan akhir proses belajar siswa, tapi akhirnya aku mengerti, tanpamu tidak akan ada ustadz-ustadz yang aku kagumi, para ahli bahasa, dan fakta yang aku temukan sekarang adalah bahwa tanpamu, pondok darul hijrah tidak akan ada seperti sekarang, karena kaulah detak jantung pondok yang menandakan pergantian kegiatan demi kegiatan yang memenuhi udara para santri pondok tercinta ini, karena dengan kegiatan itulah kami para santri tidak hanya dididik di dalam kelas, tapi juga dididik untuk menjalankan sunnah pondok yang ada di luar jam pelajaran seperti pidato tiga bahasa, pramuka, olahraga, dan sebagainya. Ibarat playmaker pada permainan sepakbola, dirimu menjadi pengatur ritme permainan, dan kami lah yang menjadi pelakon dari ritme yang kau buat dimulai dari kami bangun tidur di pagi hari, hingga kami akan terlelap pada malam harinya.

Kaulah saksi bisu yang menyaksikan bagaimana kerasnya usaha para pendiri pondok membangun dan memperjuangkan pondok ini, yang dulu dimulai dengan hanya empat orang santri, hingga sekarang sudah ribuan orang yang sudah mengenyam pendidikan di pondok ini, betapa tidak vitalnya peran dirimu pada pembentukan kader-kader muda pembangun agama dan bangsa, sungguh aku sangat berterima kasih atas segala karunia Allah yang menjadikanmu bermanfaat sedemikian manfaatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar