I actually don't think something like perfection exists,
that is i think why we are born able to absorb things,..
and by comparing ourselves with something else, we can finally head in a good direction.

Selasa, 18 September 2012

Berapa Besar Bobot Sebuah Do'a

Bukankah kita sering berdo'a, mulai dari do'a yang baik hingga do'a yang merujuk kepada keburukan. Apakah kita tahu, berapa besar bobot do'a yang kita sering lakukan itu, so disini ada sedikit cerita yang mungkin bisa direnungkan, check this one out.

 
Louise Redden, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan.

John Longhouse, si pemilik supermarket,mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya. "Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah aku punya uang." John Longhouse tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut.
"Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi," alasannya.

Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya dan berkata : "Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini."
Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, "Tidak perlu,Pak.Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis.Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja ?" " Ya, Pak. Ini," katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal." Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan,dan saya akan memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut."

Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan kepala sebentar, menuliskan
sesuatu pada kertas kumal tersebut,lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan.

Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap
Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat." 
Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum.

Disaksikan  oleh  pelanggan  baik  hati  tadi,  si  Pemilik  toko  menaruh  belanjaan  tersebut  pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.

Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak tahan, Si pemilik
toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar belanja si ibu kumal tadi. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek : 


" Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu."

Si Pemilik Toko terdiam. Si Ibu, Louise, berterimakasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang 50 dollar kepadanya. Si Pemilik Toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak. Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa.

Moga bermanfaat... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar